Friday 21 December 2012

makalah rahasia dan keutamaan shalat sunnah


“RAHASIA DAN KEUTAMAAN SHOLAT – SHOLAT SUNNAH”

 












Oleh:
Nama                            : Defani Shelfanadyah
Kelas / No absen           : XI  IPS 1 / 04


SMA WACHID HASYIM 2 TAMAN
Jl. Raya Ngelom 86 Sepanjang 6125  Tlp.031-7881734/fax.(031) 7884364
TAHUN PELAJARAN 2012 - 2013


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
















Penulis



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
   Shalat sunnah juga disebut juga shalat tatawu’. Shalat sunnah dilakukan untuk menambah atau menutupi kekurangan – kekurangan ibadah wajib. Rasulullah SAW bersabda yang artinya “dari Anas bin Hakim, Rasulullah saw bersabda : yang pertama kali dihisab pada diri manusia pada hari kiamat adalah amal – amal mereka ialah shalat.” beliau juga bersabda ‘’`rabb kita berfirman kepada malaikatnya, sedang dia lebih mengetahui, periksalah shalat hambaku, apakah dia menyempurnakannya atau menguranginya? Jika shalat itu sempurna, maka aku menetapkan yang sempurna baginya, meskipun mereka mengurangi sebagian  darinya’’ allah berfirman, “periksalah apakah hamba-Kumempunyai sebagian tatawu’? jika dia memiliki tatawu’, sempurnakan bagi hamba-Ku shalat fardunya dengan tatawu’. Kemudian amal – amal dihukumi berdasarkan yang dihukumi itu.” (HR. ahmad dan ashabus sunan)
1.2   Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran FIQIH dan menmberi imformasi kepada
pembaca mengenai rahasia dan keutamaan shalat sunnah.

1.3   Rumusan Masalah
a)      Penjelasan tentang sholat sunnah rawatib
b)      Penjelasan tentang sholat sunnah wudhu
c)      Penjelasan tentang sholat dhuha
d)     Penjelasan tentang sholat tahiyyatul masjid
e)      Penjelasan tentang sholat tahajjud
f)       Penjelasan tentang sholat istikharah
g)      Penjelasan tentang sholat sunnah muthlaq
h)      Penjelasan tentang sholat awwabin
i)        Penjelasan tentang sholat tasbih
j)        Penjelasan tentang sholat taubah
k)      Penjelasan tentang sholat hajat
l)        Penjelasan tentang sholat tarawih
m)    Penjelasan tentang sholat witir
n)      Penjelasan tentang sholat id
o)      Penjelasan tentang sholat dua gerhana
p)      Penjelasan tentang sholat istisqo’i

BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Sholat sunnah Rawatib
Sholat sunnah rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat  fardu, jika dilakukan sebelum shalat faru dinamakan qobliyah dan jika dilaksanakan setelah shalat fardi dinamakan ba’diyah
                         I.            Macam – Macam shalat sunnah Rawatib
Shalat sunnah rawatib dibagi menjadi 2 yaitu muakad dan ghoiru muakkad, untuk lebih jelasnya lihat table 1.1
RAWATIB MUAKKAD
RAWATIB GHOIRU MUAKKAD
2 rakaat sebelum subuh
2 rakaat (yg lain) sebelum duhur
2 rakaat sbelum duhur
2 rakaat (yg lain) sesudah duhur
2 rakaat sesudah duhur
4 rakaat sebelum asar
2 rakaat sesudah maghrib
2 rakaat sebelum maghrib
2 rakaat sesudah isya
2 rakaat sebelum isya
                       II.            Shalat sunnah rawatib, merupakan shalat yang selalu dikerjaka oleh nabi Muhammad secara istoqomah
                     III.            Shalat sunnah ghoiru muakkad, merupakan sholat sunnah yang dikerjakan oleh nabi Muhammad namun tidak dilaksanakan secara istiqomah
                IV.               Keutamaan melaksanakan sholat sunnah rowatib di rumah :
·         Untuk menghindari riya’ (sikap pamer), ujub (membanggakan diri sendiri), dan untuk tidak memperlihatkan amal baik kepada khalayak ramai.
·         Lebih mudah untuk khusyuk dan ikhlas lantaran suasananya yang sepi (tidak banyak orang).
·         menghidupkan rumah dengan dzikir kepada Allah dan sholat seperti sabda Rosulullah







2.2     sholat sunnah wudhu
                               I.            sholat sunnah wudhu adalah sholat yang dikerjakan setelah berwudhu
                            II.            Sekarang perhatikan Hadist-Hadist yang menerangkan fadhilah atau keutamaan-keutamaan Shalat Sunnat Wudhu :
·         Hadist dari Abu Hurairah ra yang mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW pernah bertanya kepada Bilal sesudah Shalat Subuh : “ Hai Bilal, ceritakanlah kepadaku amal yang engkau kerjakan dalam Islam yang penuh dengan pengharapan (yang engkau harapkan cepat terkabulnya). Karena aku mendengar suara sandalmu ( trompah ) diantara hadapanku didalam Sorga ( ketika aku bermimpi ).” Bilal menjawab : “ Tidak ada satupun amalan yang sangat penuh pengharapan, kecuali setiap selesai berwudhu ( bersuci ) baik dimalam atau disiang hari, aku melakukan Shalat Sunnat Wudhu, sesuatu yang memang telah ditentukan untukku supaya aku mengerjakan Shalat itu.” ( HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim )
·         Sesungguhnya Rosulullah SAW sendiri sehubungan dengan keutamaan (fadhilah) dari Shalat Sunnat Wudhu beliau telah bersabda :
“Barang siapa yang berwudhu, lalu menyempurnakan wudhunya dengan bershalat dua raka’at dengan sepenuh hati dan wajahnya, maka diwajibkan baginya masuk Sorga.”

2.3   Sholat sunnah Dlucha
                      I.            Salat sunnah dlucha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik
                   II.            Dilakukan dengan dua rakaat sekali salam
                III.            Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat paling banyak 12 rakaat
                IV.            Bacaan suratnya:
a)          Asy-Syamsu dan AL-Lailu
b)         Adl-Dlucha dan Asy-Syarch
c)         Al-Kafirun dan Al- Ikhlas
d)        At-Tiin dan Al- Ashr
e)         At-Takatsur dan Al-Ma’un
f)          Al-Quraisy dan An-Nashr
                   V.            Hikmah :  1. Diampuni kesalahan dan dosanya
                 2. Dilapangkan Usaha dan rezekinya
2.4   Sholat Sunnah Tahiyyatul Masjid
                         I.            Sholat tahiyatul masjid adalah  sholat sunnah yang dikerjakan oleh jamaah yang memasuki masjid sebelum duduk.
                      II.            Melaksanakan tahiyatul masjid merupakan bentuk pemuliaan terhadap masjid sebagai baitullah (rumah Allah). Kedudukannya seperti mengucapkan salam saat memasuki rumah atau seperti mengucapkan salam saat bertemu saudara seiman.
                   III.            Jumlah rakaat nya adalah 2 rakaat
                   IV.            HiKmah :Imam  Nawawi rahimahullaah berkata, “Sebagian mereka (ulama)
 mengungkapkannya dengan Tahiyyah Rabbil Masjid (menghormati Rabb
Tuhan yang disembah dalam- masjid), karena maksud dari shalat tersebut sebagai kegiatan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, bukan kepada masjidnya, karena orang yang memasuki rumah raja, ia akan menghormat kepada raja bukan kepada rumahnya.” (Lihat: Hasyiyah Ibnu Qasim: 2/252)
                      V.            Mengerjakan shalattahiyyatul masjid berartimenghormati masjid sebagai rumah Raja

2.5   Sholat Sunnah Tahajjut
                         I.            shalat sunnah tahajjuds adalah  shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam, sejak selesai sholat isyak hingga sebelum shalat subuh. Utamanya setelah tidur 1/3 malam terakhir
                      II.            Jumlah rakaatnya minimal 2 rakaat dan maksimalnya tidak terbatas
                   III.            Bacaan suratnya : bebas sesuai kemampuan, namun ada baiknya membiasakan diri untuk membaca surat seperti yang tertera di dsalam shalat dhuha.
                   IV.            Hikmah :            1) Diampuni kesalahan dan dosanya
               2) Dimantapkan Iman dan taqwanya
               3) Diteguhkan dan ditentramkan hati dan jiwanya.
               4) Di tempatkan di tempat yang terpuji.
                      V.            Adapun sebaiknya setelah shalat tahajjut maka perbanyaklah istighfar dan membaca do’a sapu jagat. Setelah itu jika akan tidur disarankan untukmembaca ayat kursi, kemudian surah al-ikhlas, al-falag dan an-nas




2.6   Shalat Istikharah
                         I.            Shalat Istikharah ialah shalat sunnah untuk memohon kepada allah ketentuan pilihan yang lebih baik diantara dua hal yang belum dapat ditentukan baik atau buruknya.
                      II.            Terdiri dari dua rakaat
                   III.            Shalat istikharah dan dhalat hajjat waktunya lebih utama dikerjakan seperti melakukan shalat tahajjut yakni dimalam hari
                   IV.            Setelah shalat, membaca do’a istikharah:
allahhumma innii astakhiiruka bi’ilmika waastaqdiruka biqudratika wa as’aluka min fadhlika ‘aziim fa innaka taqdiru walaa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘allamul-ghuyuub allahumma in kunta ta’lamu ana haadzal amra khairu lii fii diinii wa ma’aasyi wa’aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihii wa in kunta ta’lamuanna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyi wa’aaaqibati amrii fashrifu ‘annnii fashrifnii ‘anhu waqdir liyakhaira haitsu kaana tsumma
                      V.            Himah:   1) dapat diberi petunjuk untuk memecahkan persoalan
               2) Sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
               3) Meningkatkan iman

2.7          Shalat sunnah muthlaq
                      I.            Shalat sunnah muthlaq adalah shalat sunnah yang boleh dikerjakan pada waktu kapan saja, shalat muthlaq yakni shalat sunnah yang tak bersebab
                   II.            Waktu yang dilarang melaksanakan Shalat muthlaq
1.      Waktu matahari sedang terbit, hingga naik setombak/lembing
2.      Ketika matahari sedang tepat dipuncak ketinggian hingga tergarincirnya. Kecuali pada hari jum’at ketika orang masuk masjid untuk mengerjakan shalat tahiyyatul masjid
3.      Sesudah shalat ashar hingga terbenamnya matahari
4.      Sesudah shalat subuh hingga terbitnya matahari agak tinggi
5.      Ketika mata hari akan tenggelam hingga tenggelamnya
                III.            Shalat sunnah ini tidah terbatas jumlah rakaatnya, berapa saja yang kita sanggup kita boleh lakukan, dan dilaksanakan tiap – tiap 2 rakaat satu salam
                   VI.            Hikmah  : 1) Sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
                 2) Meningkatkan iman
                 3) ditiggikan derajatnya
2.8   Shalat sunnah awwabin
                         I.            Shalat sunnah awwabin yaitu shalat sunnah sunnah ba’dal maghrib
                      II.            Jumlah rakaatnya minimal 2 rakaat dan maksimal 6 rakaat
                   III.            Adapun bacaan suratnya:           a) al-falaq dan an-nas
                                                   b) sesuka hati
                                                   c) al-kafirun dan al-ikhlas
                   IV.            Hikmah  :a) sarana mendekatkan diri kepada allah
                b) Meningkatkan iman
                c) Ditinggikan derajatnya

2.9   Shalat sunnahTasbih
                         I.            Shalat sunnah tasbih adalah shalat sunnah yang sebagaimana dianjurkan oleh rasulullah saw kepada mamaknya sayyidina abbas bin abdul munthallib
                      II.            Shalat tasbih ini dianjurkan diamalkan, kalau tidak bisa tiap malam, dapat dilakukan tiap minggu sekali, jika tidak bisa dapat dilakukan satu bulan sekali, jika tetap tidak bisa dilakukan setahun sekali, setidak – tidakya seumur hidup sekali.
                   III.            Jika dikerjakan siang hari dilaksanakan 4 rakaat sekali salam
                  IV.            Jika dikerjakan di malam hari 4 rakaat 2 kali salam
                     V.            Adapun surat yang dibaca:1) at-takatsur
                                           2) al-‘ashr
                                           3) al-kaafirun
                                           4) al-ikhlash
                  VI.            Bacaan tasbich   :“subchanallahi, walchamdulillahi, wa la-ilaahaillaallahi, waallahu akbaru, wa laa chaula walaa quwwata illa billahi
               VII.            Membaca tasbih dilakukan setelah selesai:
1.      Membaca surat                           :15 kali
2.      Rukuk                                        :10 kali
3.      I’tidal                                         :10 kali
4.      Sujud pertama                            :10 kali
5.      Duduk diantara dua sujud         :10 kali
6.      Sujud kedua                               :10 kali +
Jumlah tasbich 75x4                   :300 kali
            VIII.            Hikmah  :1) memuji dan mengagungkan Allah SWT
                2) memantapkan Iman dan Taqwa

2.10    Shalat sunnah at-taubah
                         I.            Shalat sunnah at-taubah adalah shalat sunnah yang dilaksanakan untuk memohon pengampunan atas dosa yang telah dilakukan
                      II.            Waktu melaksanakan shalat at-taubah adalah ketika seseorang telah menyadadari dosa yang telah diperbuat dan ia telah menyesalinya dalam hati, maka ia diwajibkan bersegera shalat at-taubah.
                   III.            Jumlah rakaatnya minimal 2 rakaat dan maksimal 6 rakaat
                  IV.            Setelah shalat sunnah at-taubah dianjurkan membaca istighfar sebanyak – banyaknya.
                     V.            Hikmah: dapat di hapuskan seluruh dosa – dosanya

2.11    Shalat sunnah hajat
                         I.            Shalat sunnah hajat adalah shalat yang ilakukan dengan tujuan karena mempunyai hajat agar diperkenankan hajatnya oleh Allah swt.
                      II.            Jumlah rakaatnya minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat
                   III.            Waktu shalat hajat adalah bebas dilakukan kapan saja tapi dianjurkan ketika malam hari bersamaan dengan shalat tahajut
                   IV.            Adapun bacaan surat dalam shalat        : a) al-kafiruun 10x
                                                                 b) al-ikhlash 10x
                      V.            selesai salam , langsung sujud syukur sambil membaca:
a)      tasbih, tahmid, tahlil, takbir dan hauqalah   (10x)
b)      sholawat                                                       (10x)
c)      do’a sapu jagat                                             (10x)
d)     menyebutkan hajat yang ingin dikabulkan
                   VI.            Hikmah  : Mempercepat Terkabulnya hajat atau permohonan











2.12        Shalat Tarawih
                         I.            Shalat sunnah tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan pada malam bulan ramadlan
                      II.            Hukumnya sunnah muakkad (boleh dikerjakan sendri atau berjamaah)
                   III.            Jumlah rakaatnya berbeda beda ada yang 7-8 rakaat ada yang 20 rakaat, namun saya hanya menjelaskan yang berjumlah 20 rakaat.
                   IV.            Waktu melaksanakan shalat sunnah trawih adalah setelah shalat isya hingga waktu fajar
                      V.            Surat yang dibaca adalah sesuai yang kita kehendaki namun dsiutamakan surat al-ikhlas
                   VI.            Hikmah  : a)Menambah amalah dibulan ramadlan
                 b) Mendekatkan diri kepada allah

2.13       Shalat sunnah witir
                               I.            Shalat sunnaw witir adalah shalat sunnah yang biasanya dirangkaikan bersama shalat tarawih
                            II.            Bilangan rakaatnya ganjil, mulai dari 1 hingga 11, namun saya hanya menjelaskan 3 raaat saja. Dan biasanya 10 hari terakhir ramadlan, menggunakan do’a qunut
                         III.            Shalat sunah witir hukumnya sunnah
                         IV.            Niat witir 1 rakaat: “ushalli sunatal witri rak’atan lillahita’alaa
                            V.            Niaat witir 2 rakaat: “ushalli sunnatal witri rakataini lillahita’ala
                         VI.            Hikmah           : a)Menambah amalah dibulan ramadlan
                 b) Mendekatkan diri kepada allah

2.14       Shalat ID
                               I.            Shalat ID disebut juga shalat hari raya
                            II.            Shalat id dilakukan pada tanggan 1 syawal, dimujlai dari terbitnya matahari sampai tergelincirnya matahari
                         III.            Terdiri dari 2 rakaat
                         IV.            Rakaat pertama berisi takbir 7 kali, yang setelah tiap – tiap setelah takbir membaca: “subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
                            V.            Rakaat kedua berisikan 5 takbir, yang setelah tiap – tiap takbir membaca:
subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
                         VI.            Kutbah dilakukan setelah shalat id 2 kali yaitu pada khutbah ke-1 membaca takbir 9 kali dan pada takbir ke-2 membaca takbir 7 kali dan pembacaannya harus berturut – turut.
                      VII.            Hal – hal yang disunnahkan sebelum shalat id:
a)      Mandi, berhias memakai wangi – wangian, mengenakan pakaian yang sebaik – baiknya (tidak perlu baru).
b)      Diwajibkan makan sebelum shalat id
c)      Ketika erangkan usahakan menempuh jalan yang jauh dan ketika pulang menempuh jalan yang lebih singkat
d)     Takbiran
                   VIII.            Hikmah:          a) memperoleh pengampunan dari segala dosa.
                        b) menjadikan diri kita bersih dari dosa seperti bayi.
                        c) mendekatkandiri kepada allah

2.15    Shalat 2 gerhana (Kusufain)
                               I.            Shalat Kusufain atau gerhana bulan adalah  sholat yang dikarenakan terjadinyaperistiwa langkah yaitu Gerhana bulan atau gerhana Matahari
                            II.            Waktu melaksanakan shalat gerhana matahari yaitu dari timbul gerhana itu sampai matahari kembali sebagai mana biasanya
                         III.            Waktu melaksanakan gerhana bulan yaitu waktunya mulai terjadinya gerhana bulan sampai terbit kembali, atau sampai bulan Nampak utuh.
                         IV.            Cara mengerjakan:
a)      Ke-1          :Shalat dua rakaat sebagai mana shalat biasa, boleh dilakukan
                  secara sendiri atau berjamaah
b)      Ke-2          :a) shalat dua rakaat dengan 4 kali rukuk, dan 4 kali sujud, yakni  
                  pada rakaat pertama sesudah rukuk dan I’tidal membaca surah al-
                  fatihah  lagi, kemudian rukuk sekali lagi dan I’tidal lagi, kemudian
                  sujud dan diteruskan seperti biasanya.
                  b)dilakukan seperti rakaat pertama.
                  c)bacaan fatihah dan surat dsalam gerhaa bulan sdinyaringkan
                  tetapi pada gerhana matahari tisdak dinyaringkan
                            V.            Hikmah           : kita dapat mendekatkan diri kepada allah, dan merupakan
                        perwujutan rasa kagum kita akan fenomena yang langkah
                        ciptaan ALLAH.




2.16    Sholat Istisqa’ (memohon hujan)
                                I.            Sholat sunnah istisqo’ adalah sholat sunnah yang bertujuan untuk meminta hujan
                             II.            Cara melaksanakannya ada 3cara:
a)      Berdo’a saja sembarang tempat dan waktu, dsewngan suara yang nyaring dan lemah.
b)      Menambah sdo’a istisqo pada khutbah jum’at
c)      Dengan shalat 2 rakaat dengan khutbah.
                           III.            Cara melaksanakan:
a)      3 hari sebeum melakukan shalat istisqo, imam atau ulama memewrintahkan kaumnya agar berpuasa tiga hari lamanya, dan menganjurkan mewreka bewramal baik.
b)      Pada hari ke’empat, semua penduduk, ternak pokoknya semuanya, dibawa keluar ditanah lapang untuk melaksanakan shalat istisqo’.
c)      Saat melaksanakan shalat istisqo usahakan tidak memakai pakaian yang baik dan memakai wangi – wangian. dan dianjurkan memperbanyak istighfar
d)      Setelah salam, khatib mewmbacakan 2 khutbah dan pada khutbah yang pertama dimulai dengan mewmbaca istighfar 9. kali pada khutbah yang kedua dimulai  dengan membaca istighfar 7 kali.
                          IV.            Cara melaksanakan khutbah istisqo’:
a)      Khatib di sunnahkan memakai selendang
b)      Khutbah berisi anjuran supaya beristighfar
c)      Ketika berdoa, hendaknya mengangkat ke-2 tangan lebih tinggi hingga terbuka antara lengan dan badannya
d)      Pada khutbah yang ke-2, dikala berdoa hendaknya khatib menghadap kiblat, dan bersama – sama memohon turun hujan
                             V.            Hikmah: dapat menurunkan hujan disaat terjadi kemarau paaaannjjjaaaang.






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB  PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN 
2.1      Penjelasan tentang sholat sunnah rawatib
2.2      Penjelasan tentang sholat sunnah wudhu
2.3      Penjelasan tentang sholat dhuha
2.4      Penjelasan tentang sholat tahiyyatul masjid
2.5      Penjelasan tentang sholat tahajjud
2.6      Penjelasan tentang sholat istikharah
2.7      Penjelasan tentang sholat sunnah muthlaq
2.8      Penjelasan tentang sholat awwabin
2.9      Penjelasan tentang sholat tasbih
2.10 Penjelasan tentang sholat taubah
2.11 Penjelasan tentang sholat hajat
2.12 Penjelasan tentang sholat tarawih
2.13 Penjelasan tentang sholat witir
2.14 Penjelasan tentang sholat id
2.15 Penjelasan tentang sholat dua gerhana
2.16 Penjelasan tentang sholat istisqo’i

BAB III PENUTUP 
3.1     Kesimpulan
3.2     Kritik dan Saran

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Shalat sunnah dilakukan untuk menambah atau menutupi kekurangan – kekurangan ibadah wajib.
3.2 Kritik dan Saran
Sekian informasi yang dapat penulis jelaskan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman. Amin...

Alasan Mengapa kita "wajib" menjaga keperawanan

sebelum ini di rumah admin terdapat beberapa pernikahan yang di selenggarakan, dan itu sering membuat admin kadang - kadang "baper&q...